Universitas Al-Azhar Mesir telah mengumumkan masa pendaftaran kuliah tahun ajaran 2022-2023.
Untuk fakultas-fakultas umum (‘ilmiy), pendaftaran dibuka mulai 1 Agustus sampai 15 September 2022.
Sedangkan untuk fakultas sosial-keagamaan (adabiy), pendaftaran dibuka sampai 13 Oktober 2022.
Kepada mahasiswa Indonesia, universitas itu memberikan kuota beasiswa melalui Kementerian Agama sebanyak 20 orang.
Ini seperti yang diungkap Direktur Jenderal Pendidikan Islam M.
Ali Ramdhani di Jakarta, Jumat 19 Agustus 2022, seperti dikutip dari laman Kementerian Agama.
“Kuota beasiswa kuliah Al-Azhar sangat terbatas,” kata Dhani.
Karenanya, dia menambahkan, Kementerian Agama juga memberikan kesempatan kepada lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren untuk melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar melalui jalur non beasiswa.
Terkait jalur beasiswa dan non beasiswa itu, berikut adalah lima ketentuan yang diberlakukan dan harus diperhatikan: 1.
Calon mahasiswa yang akan melanjutkan ke Universitas Al-Azhar adalah lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren yang telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Al-Azhar, di antaranya memenuhi syarat kompetensi bahasa dari lembaga yang diakui Universitas Al-Azhar.
2.
Sebagai dasar pemberian rekomendasi beasiswa dan non beasiswa, Kementerian Agama akan bekerja sama dengan Pusat Bahasa Al-Azhar Markaz Syekh Zayd (MSZ) menyelenggarakan uji kompetensi meliputi: Ikhtibâr Tashfiyah, Tes Wawasan Kebangsaan, dan Tahdîd Mustawâ.
“Ketentuan teknis akan diumumkan terpisah oleh Markaz Syekh Zayed melalui cabangnya di Indonesia,” kata Dhani.
3.
Sebanyak 20 orang terbaik berdasarkan hasil uji kompetensi akan diajukan sebagai calon penerima beasiswa penuh Al-Azhar tahun 2022-2023.
Sedangkan calon mahasiswa yang dinyatakan mencapai nilai lulus (passing grade) yang telah ditetapkan dalam ujian dimaksud, berhak mendapatkan rekomendasi Kementerian Agama melalui jalur non beasiswa dan dapat melanjutkan ke tahapan matrikulasi bahasa, pemberkasan, dan pendaftaran.
4.
Calon mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dapat mengikuti matrikulasi bahasa di lembaga-lembaga yang telah diakui Universitas Al-Azhar dan dapat melakukan tahapan pemberkasan dan pendaftaran di Universitas Al-Azhar, baik secara perorangan maupun kolektif melalui lembaga-lembaga yang dipercaya dapat membantu tahapan tersebut.
5.
Bagi calon mahasiswa lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren yang telah mendapatkan muadalah dari Universitas Al-Azhar Mesir dapat memproses pendaftaran secara langsung dan mengikuti persiapan bahasa pada lembaga bahasa manapun yang diakui oleh Al-Azhar.
“Merujuk surat Kepala Biro Kantor Deputi Grand Syeikh Al-Azhar tanggal 14 Agustus 2022 kepada Direktur KSKK Madrasah, Deputi Grand Syeikh Al-Azhar telah menyetujui untuk menerima calon mahasiswa pemegang ijazah muadalah Madrasah Aliyah di seluruh Indonesia,” kta Dhani lagi.